Tren Covid-19 Meningkat, Pemkot Siapkan Langkah Antisipasi
KANIGARAN – Tren kasus Covid-19 di Kota Probolinggo terus meningkat sejak awal Februari. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Gedung Puri Manggala Bhakti, Selasa (8/2).
KANIGARAN – Tren kasus Covid-19 di Kota Probolinggo
terus meningkat sejak awal Februari. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah
Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di
Gedung Puri Manggala Bhakti, Selasa (8/2).
Rakor ini dihadiri oleh Forkopimda Kota Probolinggo, Kepala Kemenag, dan pimpinan Perangkat Daerah serta seluruh camat.

Dalam arahannya, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengajak seluruh
masyarakat untuk bersama-sama secara sadar tetap memperhatikan protokol
kesehatan dan menjalani vaksinasi lengkap.
“Percuma juga kalau kita sebagai pemerintah dan forkopimda sudah
gencar melakukan sosialisasi dan imbauan terkait pencegahan covid-19,
namun banyak masyarakat yang kesadaran prokesnya masih rendah,”
terangnya.
“Apalagi sekarang banyak narasi bahwa ini direkayasa, menjelang bulan
puasa tren kasus pasti naik lagi. Maka dari itu saya mengimbau, karena
ini kenaikannya masih belum tajam, masyarakat semua untuk membatasi
mobilitasnya, dibatasi juga pergi-pergi ke luar kotanya, vaksinnya juga
dilengkapi, dan yang paling penting protokol kesehatan diterapkan
dimanapun dan kapanpun. Karena saya lihat, masih banyak masyarakat yang
prokesnya mulai menurun, tidak memakai masker,” tambahnya.
Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, yang juga bertindak sebagai
moderator dalam rapat tersebut, menginformasikan empat topik terkait
Covid-19 di Kota Probolinggo yang membutuhkan penanganan secepatnya,
yaitu tren kenaikan kasus Covid-19, tata cara penjemputan Pekerja Migran
Indonesia (PMI) asal Kota Probolinggo, Pembelajaran Tatap Muka, serta
kesenjangan vaksinasi dosis 2.
Untuk aturan PMI, Pemkot Probolinggo tetap menerapkan SE sebelumnya
untuk penjemputan pekerja dari luar negeri. Dinkes-PPKB dan Dishub
menjemput warga tersebut di tempat isolasi terpusat di Surabaya, lalu
ketika sampai di Kota Probolinggo, warga tersebut harus tetap menjalani
isolasi terpusat yang telah disediakan pemkot.
“Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19 selama dalam
perjalanan dari Surabaya-Probolinggo. Terkadang, kita menjumpai bahwa
ternyata ada warga yang terkonfirmasi positif setelah sampai sini,”
jelasnya.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) juga menjadi pembahasan dalam rapat
menyusul ditemukannya kasus aktif Covid-19 di sejumlah sekolah negeri di
Kota Probolinggo.Sebagai antisipasi, Kepala Dinkes PPKB menyatakan
pihaknya akan selalu memantau dan melaksanakan surveillens berkala pada
sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“PTM tetap dilakukan dan kami akan sering melakukan sidak ke sekolah-sekolah juga,” jelas dr. Ida.
Terkait capaian vaksinasi dosis 2, secara total, Kota Probolinggo
telah mencapai 70,92%. Untuk kategori lansia, 9.240 orang (45,37%) telah
menerima vaksin dosis 2. (masita)